Cita - Cita Untuk Indonesiaku


Cita - cita untuk Indonesiaku 


Halo semuanya aku akan menceritakan Cita Citaku


Aku memiliki mimpi untuk Indonesiaku


Aku ingin memajukan dunia pendidikan

Aku juga ingin menjadi guru untuk mengajarkan pembelajaran anak - anak pelosok desa. Anak - anak pelosok sana juga berhak mendapatkan pembelajaran yang sama seperti anak - anak yang berada di kota. Selain jarak yang sangat jauh dan kekurangan guru, anak-anak di pelosok itu juga bersekolah di sekolah yang bangunannya tidak bagus. itu  yang aku tahu tentang keadaan anak-anak di pelosok Indonesia.


Agar anak-anak dapat sekolah dengan baik, punya mimpi-mimpi yang hebat, bisa meraih mimpi-mimpinya, dan menjadi orang - orang yang hebat nantinya. Mungkin dulu aku tak begitu peduli dengan keadaan sekitarku. Yang kutahu aku masih bisa menghirup udara segar,dapat memakai pakaian bagus,dan hidup bahagia bersama keluargaku. Bahkan aku tak perlu mengkhawatirkan aku dapat mengenyam pendidikan atau tidak, karena semuanya telah aku dapatkan.


Dan aku bersyukur akan hal itu. Namun pikiranku muncul saat aku memasuki SMP kelas 2 dengan kondisi pandemi covid 19 yang membuat hampir semua anak- anak tidak dapat lagi bersekolah seperti biasanya, aku berpikir bagaimana dengan anak-anak yang berada di daerah pelosok saat ini dapat mengikuti belajar secara online sedangkan sebagian dari mereka tidak memiliki fasilitas yang memadai.


Maka kita harus memberikan fasilitas yang memadai kepada anak anak yang berada di plosok agar mendapatkan fasilitas belajar yang bagus seperti anak - anak dikota. Saat pandemi ini juga kita dapat memberikan bantuan kepada anak keluarga yang kurang mampu sehingga dapat mengikuti pembelajaran secara daring ( Online ). 


Kita semua tahu bahwa pandemi ini memberikan dampak positif terhadap pembelajaran anak. Dampak positifnya mempermudahkan kita untuk mengerjakan tugas dan pengiriman tugas dapat melalui Whatsaap. Kendala anak - anak pelosok sana adalah saat melakukan pembelajaran secara daring atau online, jaringan yang kurang memadai adalah salah satu hambatan pembelajaran online tersebut. 


Mungkin bagi anak - anak kota mereka dapat mengikuti pembelajaran daring dengan lancar karena rumah mereka dilengkapi dengan Wifi. Saat aku menonton berita di Tv anak anak pelosok sana mereka rela berjalan sejauh 2 km untuk menemukan signal, dan belajar bersama tentang materi pembelajarannya. 



Aku berharap Cita cita ku dapat terwujud dan bukan sekedar mimpi saja. Dan aku berharap anak anak di pelosok sana segera di beri fasilitas yang layak, agar dapat segera mengikuti pembelajaran daring, seperti anak anak yang berada di kota. 



Sekian dari saya wassalamualaikum Wr Wb

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di Dusun Duwet KLECO

Gambar
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Hari ini Minggu, 20 Desmber 2020 Setelah Sholat Subuh, Jam 05.15 aku bersama orangtuaku berangkat dari rumah menuju dusun Duwet Kleco Samigaluh Kulon Progo. Hari masih pagi, jalanan masih sepi dan udara masih segar. Setelah hampir 1 jam perjalanan mulailah tampak pemandangan yang sangat indah, tampak jelas pegunungan Menoreh dan dikiri kanan jalan jalan berkelok dengan pemandangan sawah sawah yang subur dan padinya yang mulai menguning. Ya.......pagi ini pertama kalinya aku melihat dan mengikuti sesi pemotretan "Human Story". Rasanya sangat senang dapat diijinkan ikut serta pemotretan bersama beberapa Fotografer. Aku masih melihat lihat dan sekaligus dapat belajar dalam pengambilan gambar di acara tersebut. Setelah sampai di dusun Duwet, kamipun bersiap siap untuk berangkat ke lokasi pemotretan. Kami dibagi dalam beberapa mobil menuju lokasi pemotretan. Jalan tempat pemotretan sangat menanjak tajam sehingga kami harus sedikit...
Baca selengkapnya
Gambar
Pengalaman Belajarku di SMP Islam Al-Azhar Cairo Yogyakarta Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh Perkenalkan Namaku Dicky Muhammad Rizal Saat ini aku kelas 8  Di SMP Islam Al-Azhar Cairo Yogyakarta Sekolah tercinta.......... Aku mau menceritakan pengalamanku selama hampir tiga semester di Al-Azhar Cairo. Awal aku memilih sekolah ini karena orang tuaku yang memilihkannya, selain dekat dari rumahku yang hanya berjarak sekitar 2,5 km juga karena merupakan sekolah islam dengan harapan dapat belajar agama lebih banyak seperti saat di SD dulu.  Masuk sekolah pertama aku merasa agak sedikit heran karena dalam satu kelas hanya ada 12 orang teman dalam satu kelas terasa sedikit sepi tidak seperti waktu SD yang begitu banyak teman dan rame. Lambat laun jadi tebiasa dan menyenangkan juga. Banyak hal yang harus aku sesuain saat SMP ini, dari penyesuaian dengan teman, penyesuaian pembelajaran yang menggunakan Ipad dan penyesuaian dengan lingkungan yang berbeda. Ipad..... Ya ini ad...
Baca selengkapnya